Selasa, 12 November 2013



   Ada hal yang sampai sekarang gak pernah saya tau. Dan selama ini yang saya simpulkan hanya berdasarkan spekulasi pribadi. hal yang saya simpulkan berdasarkan apa yang saya pelajari dari apa yang saya lakukan. saya tidak hanya bicara tentang teori, tapi juga kenyataan. ini semua soal cinta yang menurut saya itu adalah santapan yang mungkin pas jika hanya saya dewasa kelak. dan sekarang masih jadi bayangan saja.
   Cinta bisa di lihat dari berbagai prespektif, tergantung subject atau objectnya. kalau bicara mengenai orang tua teori yang akan muncul adalah seorang orang tua akan mencintai anaknnya dan akan melakukan berbagai cara untuk kebahagiaan anaknya. kalau subject kita ganti sahabat, maka teori yang akan muncul ialah sahabat akan mencintai kita dan akan selalu mengangkat bahu kita jika kita terjatuh. bicara tentang pasangan cinta diartikan dengan rasa sayang dari hati yang sangat alam yang membuat kita rela memberikan apa yang kita miliki dan mengorbankan semuanya bahkan nyawa balasannya.
   Banyak hal yang membuat  saya ragu memaknai teori teori di atas. jahatnya saya juga pernah berpikir bahwa itu hanyalah jargon jargon omong kosong. prakteknya pasti jauh dari teori picisan di anganan kita. contoh perwujudan cinta orang tua yang mungkin bagi sebagian besar orang mudah sekali melihatnya. dewasa ini sering kita lihat tragedi tragis yang di timpa anak. bukan tekanan fisik tapi hati. bukan tekanan yang di berika orang tua melainkan firasat dari hati dan alam. sebagai contoh, dalam dunia yang serba sibuk, orang tua masih memang memberikan perhatian. contoh mencukupi kebutuhan anaknya secara material. namun sering sekali mereka lupa bahwa ada kebutuhan spiritual yang sangat di harapkan oleh seorang anak. gak jauh jauh saya berkacaa pada diri sendiri. dari saya sekolah orang tua saya selalu meencukupi kebutuhan saya dan apapun yang saya minta. tidak pernah tidak, tapi asal kalian tau, mungkin saya akan jadi anak yang selamanya iri sama anak ayam yang kemana mana iku induknya. jika hujan anak ayam akan berlindung di bawah sayap induknya, maka saya akan berlindung di bawah selimut, still walaupun selimut dari ibu saya. tapi ya hanya selimut, haruskah saya anggap selimut itu induk. dan jika saya bisa memutar rekaman apa yang terjadi dr saya kecil sampai sekarang, hal hal yang saya bicarakan pada orang tua tak lebih dari urusan sekolah (tidak termasuk bagaimana teman saya di sekolah atau sahabat saya, tidak termasuk tekanan saya di sekolah, tidak termasuk cita cita saya). urusan sekolah yang mungkin ada uang uang disitu, nah saat itu saya akan ngobrol dengan orang tua. mereka akan tau sahabat saya ya hanya sekedar yang pernah main ke rumah saya. dan saya yakin mungkin mereka gak tau kalau saya adalah good entrepeneur or good actrees here. atau tau tapi gak peduli. dari dulu saya tidak pernah dituntut untuk dapat nilai bagus dan lain lain. ya mungkin saya tumbuh dengan inisiatif yang cukuup bagus. syukur syukur dulu saya gak ikut ikut jadi anak nakal. saya bisa lo kalau saya mau. untung saya masih punya peta. hehe peta yang saya buat SENDIRIAN. kalau sedikit menoleh ke masa lalu saya masih sangat ingat betapa naasnya saya. saat itu hujan angin jam 4 sore di tempat ngaji saya. nah saat itu banyak orang tua ke masjid bawa jas hujan payung dll. satu persatu mereka datang menjemput sebagian dari kami. dan tersisa gadis kecil kedinginan di sana berjam jam sampai hampir maghrib. anda bisa lihat kurnia putri utomo kecil disana yang akhirnya memutuskan berlari ke rumah sambil kehujanan. dan apa yang terjadi di rumah, gak seperti novel keluarga bahagia lainnya. yang seharusnya saya di datangi sambil di bawakan handuk, disitu ortu sibuk dengan urusan masing masing. dan saya urusi diri saya sendiri. saat itu pingin rasanya aku nyungsup ke kumpulan anak ayam di samping rumah itu yang lagi tidur dengan induknya.
   Saya tegaskan lagi apa yang saya minta selalu di turuti. tanpa banyak tanya untuk apa dll. bahkan saya putuskan hal crucial sendirian. kalau anak kecil dr dulu di arahkan " kalau uda gede jadi ini atau itu". saya gak pernah ingat disuruh jadi apa. saya yang tidak ingat atau  memang saya tidak pernah di begitukan. orang bilang kalau orang tua jauh dari anaknya akan ada rasa kangen. saya percaya itu. percaya jika melihat orang tua temen saya. tapi kalau lihat saya, agaknya berpikir beribu kali. saya tidak telfon orang tua 2 minggu. lama ya. tapi kalian tau apa yang terjadi saat saya telfon. ibu saya sedang sibuk. beliau tanya uangnyaa masih? saya jawab masih. ok bulan depan dikirimi lagi kata ibu, dan beliau meminta menutup telpon karena sibuk. nah habis itu saya berasa telpon sama bank tadi. keren keren.
 hal hal ini udah saya alami bertahun tahun sampai kebal. itu mengapa sahabat adalah orang paling berpengaruh di hidup saya. thats why perhatian saya tidak akan pernah kurang untuk sahabat. jadi bersyukurlah kalian. kalian dapat 100% perhatian dari saya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar